Selasa, 01 Januari 2008

Menggunakan Uang dengan Bijaksana

Siapa pun yang berkata bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan benar-benar tidak tahu ke mana harus berbelanja.
Bo Derek
Pengeluaran yang membabi buta merupakan penghalang untuk mencapai target-target finansial.
Pertimbangkanlah fakta-fakta berikut:

*Pada tahun 2000, Amerika merupakan satu-satunya negara dengan persentase pembelanja online perempuan-60%-lebih besar daripada laki-laki.(Ernst&Young,2001)

*Persentase pendapatan perempuan lajang yang dipakai untuk berbelanja lebih besar daripada laki-laki lajang-sekalipun laki-laki mempunyai penghasilan lebih banyak dan pengeluaran mereka secara keseluruhan juga lebih tinggi. Menurut Survei Pengeluaran Konsumen, pendapatan rata-rata laki-laki adalah $28,500 dan pengeluaran rata-rata tahunannya adalah $23,700. Pendapatan rata-rata perempuan adalah $20,800, sedangkan pengeluaran rata-rata tahunannya mencapai $20,600.

*Dibandingkan laki-laki, perempuan jauh lebih cenderung untuk

  • membeli bukan berdasarkan kebutuhan atau membeli barang-barang yang mereka tahu tidak mereka butuhkan,
  • menjadikan kegiatan berbelanja sebagai sebuah metode perayaan,
  • membeli barang tanpa perencanaan, dan
  • membeli barang sesering mungkin.
Kebiasaan mengeluarkan uang pada perempuan cenderung lebih menciptakan kekacauan dalam kehidupan mereka dibandingkan pada laki-laki(Journal of Financial Planning, Feb 2000).
Lantas, apa yang menyebabkan terjadi perbedaan pola pengeluaran uang ini? Jay Macdonald yang menulis untuk Bankrate.com mengatakan, "Sejak lahir, perempuan dan laki-laki dibesarkan untuk memandang dan menggunakan uang dengan sangat berbeda. Perilaku kita terutama didasarkan pada apa yang dicontohkan oleh orangtua yang berjenis kelamin sama dengan kita." Meskipun Macdonald mengakui bahwa paradigma uang senantiasa berubah, tetaplah tepat bahwa "perempuan memandang uang sebagai alat untuk menciptakan sebuah gaya hidup dan menghabiskan uang untuk hal-hal yang memperkaya kehidupan sehari-hari. Laki-laki memandang uang sebagai alat untuk mendapatkan dan menambah nilai. Mereka tidak membelanjakan, mereka menginvestasikan."
Hal yang membuat kita menjadi sedemikian sulit mengendalikan pengeluaran uang memiliki sedikit kesamaan dengan hal yang membuat kita sedemikian sulit mengendalikan pola makan. Anda harus makan, jadi Anda tidak bisa sama sekali berhenti atau mengabaikan makanan. Makanan selalu ada di depan Anda, jadi jika Anda perlu mengendalikan makan, Anda harus mempunyai tekad yang kuat. Dan karena makanan memberikan gizi serta daya tahan, kegiatan makan itu sendiri bukanlah suatu hal yang buruk. Sama halnya dengan mengeluarkan uang. Ada sejumlah barang yang memang benar-benar perlu dibeli, tetapi dalam prosesnya, Anda akan melihat barang-barang yang tidak perlu Anda beli tetapi ingin Anda beli. Oleh karena itu, tekad yang kuat juga merupakan hal yang dibutuhkan di sini. Membelanjakan uang juga bukanlah suatu hal yang buruk. Yang menjadi masalah hanyalah cara Anda membelanjakannya. Sebagaimana diet atau tekad yang kuat itu sendiri tidak akan menolong Anda mengurangi berat badan, suatu susunan anggaran semata-mata tidak akan menjadikan Anda kaya. Mendeteksi kesalahan-kesalahan Anda dalam hal pengeluaran uang merupakan langkah pertama menuju cara pengendaliannya. Hal ini bukanlah tentang sama sekali tidak mengeluarkan uang, hal ini adalah tentang mengeluarkan uang dengan suatu tujuan dan dengan bijaksana.

Sabtu, 24 November 2007

Konsultasi Keuangan "Khusus Buat Cewek"

Fakta: "Perempuan hanya menghasilkan 77 sen dari setiap dollar yang dihasilkan laki-laki"

Hi, girls.

Tahu ga kenapa rata-rata perempuan tidak memperoleh penghasilan sebanyak laki-laki?

Mengapa perempuan sulit mencapai kemandirian finansial?

Mengapa tetap ada lebih banyak perempuan yang hidup dibawah garis kemiskinan daripada laki-laki?

Mengapa perempuan berusia antara 45 sampai 54 tahun memiliki simpanan uang 28% lebih sedikit daripada laki-laki sebaya?

dan

Mengapa perempuan tidak memperoleh bagian kesejahteraan finansial dunia dengan laki-laki?

...

Tentunya semua pertanyaan diatas pernah terlintas dalam benak kita.

Namun, kita tidak terlalu banyak mencari tahu tentang penyebab dan solusinya, dan saya menemukan jawabannya dalam sebuah buku yang ditulis oleh Lois P. Frankel, Ph. D, yang berjudul Nice Girls Don't Get Rich 75 Kesalahan Perempuan Dalam Mengelola Uang.

Tercermin dari judulnya, buku ini memberikan bimbingan yang membantu kita mengendalikan keuangan dan mengungkapkan kesalahan-kesalahan kita sebagai seorang "Gadis Manis" yang justru menghalangi kita untuk mencapai kemandirian finansial.

Diungkapkan bahwa ajaran yang diterima perempuan tentang hidup baik dan hidup kaya justru membuat kita tidak terfokus untuk menjadi kaya.

Sebagian besar "Gadis Manis" tidak menjadi kaya karena pesan-pesan sosial yang mereka terima dalam masa perkembangan mereka:
  1. Uang adalah kekuatan dan kebanyakan gadis kecil tidak diajari untuk menjadi kaya-mereka diajari untuk bersikap "manis".

  2. Gadis-gadis diajari untuk menjadi penjaga, pengasuh dan pelengkap dalam masyarakat-tidak perlu menjadi pencari nafkah.

  3. Sebagai pengasuh dan penjaga anak, perempuan sering kali bekerja secara terputus-putus dan akhirnya terkena sanksi. Sebagai pilihan lain, mereka terpaksa turun ke "jalur ibu rumah tangga".

  4. Perempuan lebih menggunakan penghasilan mereka untuk kepentingan anak-anak dan rumah tangga. Sedangkan laki-laki lebih cenderung memikirkan investasi.

  5. Perempuan sungkan meminta upah, fasilitas atau kenaikan gaji yang sepadan dengan nilai tambah yang mereka berikan kepada perusahaan karena merasa tidak yakin bahwa mereka "pantas" mendapatkannya.

Beberapa kiat bimbingan yang dapat kita lakukan untuk mencegah ajaran-ajaran tersebut mempengaruhi hidup kita adalah:

  1. Kalkulasikanlah target finansial anda.

  2. Aturlah gaya hidup anda.

  3. Jadwalkanlah waktu untuk "mengejar kekayaan".

  4. Bayangkanlah hidup anda sesuai dengan apa yang anda inginkan, bukan sebagaimana adanya sekarang.

  5. Bicaralah dengan orang-orang yang berani mengambil resiko demi mewujudkan impian mereka.

  6. Bertukarpikiranlah tentang visi ini bersama sahabat yang bisa dipercaya.

  7. Gunakanlah uang anda dengan bijaksana

  8. Pertimbangkanlah secara sadar keinginan vs kebutuhan.

  9. Berdisiplinlah dengan anggaran anda.

  10. Biasakanlah menabung sejumlah uang dari gaji.

  11. Buatlah rekening bank dan kartu kredit atas nama anda sendiri.

  12. Rencanakanlah pemberian amal anda.

Hal-hal diatas hanyalah sebagian kecil dari rumitnya masalah keuangan perempuan.

Bagi kamu yang ingin berbagi cerita, langsung saja masukkan komentar kamu ke blog ini.

Thanks ...

Kisah Nyata:

Barbara Stanny dalam bukunya Prince Charming Isn't Coming : How Women Get Smart About Money mengisahkan apa yang terjadi ketika dirinya yang pada waktu itu masih berusia 21 tahun mewarisi berjuta-juta dolar dari ayahnya, Richard Block, pemilik H&R Block, sebuah konsultan pajak yang terkenal, ketika menikah, ia mengalihkan pengelolaan perusahaan kepada suaminya yang bukan hanya berprofesi sebagai perencana keuangan berijazah, tetapi juga gemar berjudi. Dalam waktu 10 th pernikahan, ia mengakibatkan istrinya kehilangan seluruh harta warisannya.

"Bertanggungjawablah atas kehidupan finansial Anda sendiri"

"Begitu seorang perempuan merasa dirinya menyebabkan ketidaknyamanan orang lain-terutama laki-laki- mereka menyamankannya dengan pengabaian. Jika perempuan menghindari risiko ini, pada umumnya mereka tak dapat memulai perjalanan mereka."

Jean Baker Miller,

Towards a New Psychology of Women